Bumikan Program Strategis Nasional, STORI Tawarkan Bendungan di Otan, Jadikan Tanah Solor Lumbung Pangan

 

LARANTUKA,RANAKANEWS.com –
Keluhan warga Solor Selatan terkait lahan pertanian dan perkebunan potensial di kawasan Otan Desa Sulengwaseng yang belum dikelolah secara optimal, karena belum ada sarana irigasi yang memadai, saat kampanye dialogis Calon Bupati-Wakil Bupati Flotim 2024-2029, nomor urut 4, Stephanus Ola Demon, ST.,MT-Rofinus Baga, SH, alias paket STORI di 3 titik yakni Desa Sulengwaseng, Kenere dan Lemanu, Jumat (26/9/2024), sejalan dengan salah satu kebijakan strategis paket STORI yakni mengintegrasikan program strategis nasional tentang food estate dan 7 bendungan di NTT, dimana paket STORI dalam programnya siap mempercepat pembangunan infrastruktur di kawasan terisolir dan kantong produksi seperti kawasan Otan di Sulewaseng dengan bisa dibangunnya bendungan untuk menjadikan tanah Solor sebagai lumbung pangan Flotim.

“Sebagai masyarakat, setelah mendengar visi Lewotanah Flores Timur Yang Berdaya dan Maju, didukung 4 misi, 12 kebijakan strategis dan 9 program unggulan, Kami senang sekali mendengarnya.

Sehingga Kami berharap harus dilakukan jika terpilih.

Satu hal yang Kami minta kepada paket STORI adalah tolong perhatikan kawasan Otan sehingga bisa menjadi lumbung pangan di Solor Selatan.

Jangan seperti lahan pertanian dan perkebunan Otan, ditanam Kelor pakai Polibag dan tidak dirawat akhirnya buat rugi uang saja.

Otan itu sangat luas dan bisa jadi lumbung pangan Solor, namun tidak bisa diolah semua karena hanya harap musim hujan saja,”ujar Bapa Niko Nama Huller, tokoh masyarakat Sulengwaseng, saat menghadiri kampanye dialogis paket STORI.

Demikian pula diungkapkan Bapa Sogen, tokoh masyarakat lainnya.

Ia bahkan secara terbuka meminta paket STORI agar bisa fokus mengatasi krisis air bagi para petani di kawasan pertanian dan perkebunan Otan.

Pasalnya, akibat lahan kering dan keterbatasan sarana irigasi, seperti air, sehingga lahan potensial yang begitu luas di wilayah Otan, belum bisa dioptimalkan hingga kini.

Calon Bupati Stephanus Ola Demon saat menyampaikan visi, misi, kebijakan strategis dan program, di hadapan tak kurang dari 50 an warga yang hadir menjelaskan, STORI dalam 9 program unggulannya, salah satu point pentingnya terkait percepatan pembangunan sarana prasarana infrastruktur ke wilayah terisolasi dan titik pertumbuhan dan kantong produksi untuk menunjang program strategis nasional seperti food estate dan 7 bendungan di NTT yang selama ini sudah dibangun 5 buah oleh Presiden Jokowi guna mendukung lumbung pangan nasional.

“Keluhan terkait lahan kering di kawasan Otan, juga kelangkaan dan mahalnya harga beras, yang sering terjadi di Flotim, memang menjadi keprihatinan bersama.

Sebab, omong soal lumbung pangan saat ini rata-rata sudah pindah ke pasar.

Tidak ada lagi lumbung pangan di kebun, meski lahan potensial Kita luas tapi banyak yang belum dioptimalkan dan dibiarkan terlantar.

Karena itu, STORI menawarkan program percepatan pembangunan food estate dan bendungan untuk mengatasi kesulitan air baku guna mendukung dan meningkatkan produktivitas pertanian dan perkebunan.

Kita bisa produksi beras sendiri, untuk bisa jaga kelangkaan dan kemahalan harga beras saat pasokan dari luar berkurang.

Kan bisa Kita punya produk beras seperti Oa Nagi atau Kebarek Solor.

Bukan hanya beras Lonceng, Empat Mata dan lainnya.

Tapi, asal masyarakat mau menyerahkan lahannya untuk bisa dibangun bendungan,”terang Cabup Stephanus Ola Demon.

Ia juga menyampaikan, jatah 7 bendungan untuk NTT yang baru dibangun 5 buah sejak kepemimpinan Presiden Jokowi, dan Gubernur Almahrum Frans Lebu Raya, tersisa 2 buah yang belum dibangun.

“Mestinya ini bisa diperjuangkan untuk dibawa ke Flotim, jikalau ada tanah yang bisa diserahkan untuk dibangunnya bendungan.

“Hari ini di Desa Sulewaseng yang punya kawasan pertanian yang luas di Otan, bisa jadi peluang dapatkan bendungan, jika diijinkan
dalam rangka mendukung dan mengintegrasikan keberlanjutan program strategis nasional Food Estate,”tegasnya, lagi.

Dikatakannya, kehadiran bendungan akan bisa mendongkrak produksi beras, karena ketersediaan air menunjang perluasan areal pertanian bisa dilakukan paling kurang dengan 6000 hektar.

“Memang, dari hitungan yang coba Kami buat butuh sekitar 38 ribu hektar lahan, untuk bisa topang kebutuhan beras di Flotim untuk satu kali masa tanam.

Tapi kalau 2 kali tanam cukup butuh 19 ribu hektar lahan, dengan hitungan untuk konsumsi beras di Flotim butuh sekitar 71,6 ton beras, dimana selama ini hanya berharap beras dari luar Flotim, dengan besaran uang belanja keluar minimal Rp1 hingga 2 Milyar.

Olehnya, jikalau bisa dibangun bendungan maka Kita bisa kurangi ketergantungan beras dari luar, sekaligus membuat perputaran uang di Flotim juga makin baik karena tidak lari keluar daerah lagi,”tambahnya, lebih detail.

Selain itu, Cabup Stephanus Ola Demon mengatakan, potensi bendungan ini juga bisa dibangun di Adonara dan Daratan Flores Timur guna mengoptimalkan areal pertanian yang sudah ada saat ini.

Terkait hal ini, Cawabup Rofinus Baga meminta masyarakat Sulengwaseng agar bisa mendukung kehadiran program ini, dengan bisa menyediakan lahan dikawasan Otan untuk dibangun infrastruktur4 bendungan.

“Saya kira, ini tawaran program paket STORI sesuai kondisi faktual di Desa Sulengwaseng yang punya kawasan pertanian luas di Otan, yang belum dioptimalkan.

Selain pertanian dan perkebunan, tapi Sulengwaseng juga punya potensi kelautan perikanan dan sektor pariwisata bahari unggulan, yang juga bisa dioptimalkan.

Kami paket STORI komitmen dan konsisten dengan menawarkan 9 program unggulan, yang salah satunya soal percepatan pembangunan sarana prasarana terisolir untuk mendukung keberlanjutan program strategis nasional yakni food estate dan infrastruktur bendungan guna mendukung lumbung pangan nasional, yang hari ini oleh Presiden-Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka siap melanjutkan dengan membuka 1 juta hektar lahan pertanian sawah di seluruh Indonesia.

Ini yang mau diintegrasikan oleh paket STORI,”tutupnya.

Diketahui, wilayah pertanian dan perkebunan Otan Desa Sulengwaseng merupakan sentra lumbung pangan bagi masyarakat di wilayah Solor Selatan selama ini.

Kendati demikian, kawasan Otan ini belum diolah secara optimal karena masih banyak kendala, diantara belum ada sumber air baku, hanya andalkan hujan, sarana jalan usaha tani yang belum ada dan transformasi teknologi pertanian kepada para petani yang belum berjalan maksimal, sebagaimana yang disampaikan warga saat kampanye dialogis paket STORI di 3 wilayah Kecamatan Solor Selatan, sejak pagi di Desa Sulewaseng, Sore pukul 16.00 WITA di Desa Kenere dan pukul 20.00 WITA di Desa Lemanu. (OLA)

error: Konten dilindungi!