Dinas Peternakan Bekerjasama PRISMA Gelar Lokakarya Berbagi Pengalaman Ternak Babi

Keterangan Foto: Peserta yang hadir dalam kegiatan Lokakarya Berbagi Pembelajaran Sektor Babi di NTT yang dilaksanakan di Hotel Aston Kupang, Jumat (14/6/2024). (Dok: TD/ranakanews.com).

KUPANG, RANAKANEWS.com – Dalam rangka mendorong perekonomian masyarakat melalui usaha ternak Babi, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Promoting Rural Incomes Through Support For Markets in Agriculture (PRISMA) menyelenggarakan kegiatan Lokakarya Berbagi Pengalaman Pembelajaran Sektor Babi di NTT berlangsung di Hotel Aston Kupang, Jumat (14/6/2024).

Hadir dalam lokakarya ini Perwakilan dari Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/BAPPENAS Republik Indonesia (RI), Perwakilan dari Pimpinan Direktorat Jenderal Kesehatan dan Peternakan Hewan Kementerian Pertanian RI serta Perwakilan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Kedutaan Besar Australia. Juga hadir Pimpinan Dinas terkait serta Praktisi Peternakan dan Pertanian dari seluruh wilayah di Indonesia.

Manager PRISMA Indonesia, Prajwal Shahi mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Dinas Peternakan di Kabupaten/Kota di Indonesia serta pihak swasta Praktisi Peternakan.

“Kegiatan ini untuk bagaimana kita saling berbagi pengalaman dari hasil-hasil yang telah dicapai. Jadi kita mau melihat bagaimana babi ini menjadi lebih baik kedepannya.

Kita saling berbagi pengalaman dari apa yang telah kami buat untuk meningkatkan populasi babi dan menjaga babi dari serangan virus,” ucap Prajwal Shahi.

Ia juga mengatakan, secara teknis pihaknnya membimbing Dinas terkait dan praktisi peternakan untuk menerapkan Inseminasi Buatan (IB) dalam meningkatkan populasi Babi.

“Dengan IB kita punya nilai tambahnya yaitu mengurangi penyebaran virus serta biayanya lebih murah berkisar dari 200 ribu sampai 500 ribu saja,” terangnya.

“Jadi yang saya harapkan adalah semua langkah-langkah dan praktik yang sudah kita lakukan ini bisa disebarluaskan ke peternak-peternak, sehingga kedepannya semakin meningkat lagi populasinya dan semakin kuat dari bahaya virus,” pungkasnya.

Keterangan Foto: Ujung kiri Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Linus Lusi foto bersama Manager PRISMA Indonesia Prajwal Shahi saat jumpa pers di Hotel Aston Kupang, Jumat (14/6/2024). (Dok: TD/ranakanews.com).

Sementara itu, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G.L.Kalake yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Linus Lusi mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk koordinasi dan kolaborasi yang positif.

“Sektor ini jika kita mengelola secara serius maka akan sangat dapat meningkatkan ekonomi kita,” ujar mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT ini.

Selain itu dirinya juga meminta Pemerintah Pusat untuk memberi perhatian serius terkait hal ini.

“Kita minta supaya Pemerintah Pusat memberi perhatian serius sehingga upaya kita betul-betul maksimal, baik di NTT maupun di seluruh Indonesia,” harapnya.

Untuk diketahui PRISMA telah mendukung perusahaan pakan, pembibitan dan obat-obatan hewan untuk masuk ke pasar NTT, yang mengarah pada peningkatan genetik lemak, manajemen peternakan dan perbaikan langkah-langkah biosekuriti.

PRISMA juga mendukung strategi pencegahan, deteksi penyakit, dan surveilans yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi NTT.

Beternak Babi merupakan tradisi budaya yang penting di NTT, dan perempuan sangat terlibat dalam sektor ini.

Penerapan praktik beternak yang baik dan produk kesehatan hewan merupakan pendekatan utama dalam membangun ketahanan sektor untuk pencegahan dan pemulihan sektor terhadap wabah demam babi Afrika  (ASF) yang sedang berlansung.

“Saya sudah lama memelihara Babi. Dulu pakan yang diberikan sekadar sisa makanan dan tanaman dari kebun seperti batang ubi, dan jagung dicincang. Setelah merasakan pesetnya pertumbuhan babi, saya tertarik berjualan pakan agar masyarakat bisa lebih mudah membeli pakan dan merasakan manfaatnya,” ujar salah seorang peternak babi asal Manggarai Barat.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada mengapresiasi berlangsungnya kegiatan ini.

“Pertemuan ini sangat bagus sekali, karena dalam momen ini akan dipaparkan secara lengkap dari hulu sampai hilir terkait peternakan babi,” ucap dia.

Menurut I Wayan Sunada, ternak babi adalah salah satu sektor yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi terutama di Provinsi Bali.

“Dimana Bali kebutuhan babinya sangat tinggi dalam upacara agama maupun acara-acara adat sangat membutuhkan babi,” terang Wayan.

“Kita tahu bersama beberapa waktu lalu kita dilanda ASF, tetapi dengan kegiatan ini akan membahas khusus bagaimna cara meningkatkan populasi babi lewat cara modern, membudidayanya dan mengantisipasinya dari serangan virus,” ujar Wayan.

Wayan juga berharap agar pertemuan bertukar pikiran dan pengelaman ini bisa terus berlanjut dilaksanakan sehingga setiap perkembangan terus dievaluasi. (TD)

error: Konten dilindungi!