Dosen Politeknik Negeri Kupang, Dr. Maria B. Ringa Launching Buku Soal Tata Kelola Destinasi Pariwisata NTT

Keterangan Foto: Dr.Maria Bernadetha Ringa, SE.,MM (Kelima) dari kanan foto bersama usai launching buku yang ke-3 di Auditorium Politeknik Negeri Kupang, Rabu (16/10/2024). (Dok: Wegan /ranakanews.com).

KUPANG, RANAKANEWS.com – Dr.Maria Bernadetha Ringa, S.E.,M.M melaunching buku yang ke-3 berjudul “Tata Kelola Destinasi Pariwisata Nusa Tenggara Timur” pada Rabu (16/10/2024), di Auditorium Politeknik Negeri Kupang.

Pada acara ini selain launching  buku, jugaTalk Show yang dihadiri pembicara dari Akademisi juga sebagai mantan Anggota DPR RI, Yohanis Fransiskus  Lema, S.IP.,M.Si, dan Nur Ningsih selaku Praktisi PT Oceania Word Travel.

Dr. Maria mengatakan, agar peluncuran buku tersebut sekiranya dapat memperkaya edukasi dan berkontribusi serta bermanfaat dalam dinamika pendidikan termasuk para akademisi.

“Ini launching buku yang ketiga, buku sebelumnya tentang “Ekonomi Mikro dan yang kedua tentang “ Bank dan Lembaga Keuangan,” nanti bulan November ada buku lagi tentang “ System Tourism Defelopment Konsep dan Implementasi di NTT, dan buku Manajemen Strategi”. Jadi semua buku itu terkait dengan pembelajaran kecuali tata kelola destinasi pariwisata ini karena buku ini rencananya dilaunching untuk pemerintah, swasta, dan semua  stakeholder yang bergerak di bidang pariwisata dalam konteks untuk bagaimana tata kelola dan destinasi yang tepat untuk pariwisata yang ada di NTT,” kata Dosen Program Studi S2 Terapan Pemasaran, Inovasi Teknologi Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Kupang.

Menurut Team Pakar Ekonomi pada Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT ini, sebenarnya pariwisata di NTT mempunyai potensi yang besar yang harus dikembangkan. Tapi nyatanya banyak destinasi wisata yang belum di tata kelola secara optimal, secara profesional jadi keterlibatan masyarakat itu masih sangat sedikit. Dari data BPS itu hampir 1.870.

“Saya berasumsi 1.870 ini kalau kita memperkerjakan 5 orang saja itu tujuh ribu lebih lapangan kerja yang tersedia daripada anak-anak kita harus mencari kerja di luar NTT, dengan sektor-sektor yang tidak terlalu resmi, jadi, dengan kelola pariwisata yang benar ini bisa menciptakan lapangan kerja supaya NTT ini bisa keluar dari stigma bahwa NTT ini daerah yang tertinggal, daerah dengan kemiskinan yang akut, jadi dengan tata kelola pariwisata ini juga karena pariwisata ini sektor multiplayer efek jadi  membawa dampak yang luar biasa untuk menciptakan lapangan kerja dan sebagai pelaku pariwisata pembangunan di NTT.

Harapan kepada mahasiswa, kepada semua pelaku usaha bahwa kemajuan pariwisata NTT tidak bisa kita kerja sendiri-sendiri tetapi harus ada kolaborasi antar pemerintah, swasta, dan  masyarakat serta pihak akademisi, supaya benar-benar pariwisata ini bisa maju. Karena pariwisata tidak ada kolaborasi semua sektor punya egonya masing-masing, sistem nabel pembangunan pariwisata itu tidak akan tercipta. Jadi pembangunan pariwisata maju, tidak majunya atau pariwisata ini semakin berkembang itu tergantung dari semua pelaku kepentingan dengan melibatkan masyarakat supaya masyarakat juga benar-benar menciptakan dan mengembangkan dunia industri pariwisata. Karena dengan masyarakat yang makmur, sejahtera otomatis mendongkrak pendapatan asli daerah di suatu wilayah,” ungkap Team kajian pendirian BUMD Pariwisata di NTT ini.

Dosen Maria mengucapkan rasa terima kasih  atas kehadiran narasumber dan para tamu undangan dalam memeriahkan acara tersebut.

Dirinya berharap agar tulisan tulisannya dapat bermakna untuk kedepannya. (Wegan)

error: Konten dilindungi!