Dukung Caleg DPRD Kornelis Tanggu Bore,SH: Begini Kata Raja Tiles

KUPANG, RANAKANEWS.com – Calon Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Kornelis Tanggu Bore, SH dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Nomor Urut  2, Daerah Pemilihan (Dapil) I, Kabupaten Kupang yang meliputi Kecamatan Kupang Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kecamatan Taebenu, dan Kecamatan Amabi Oefeto melakukan Kampanye Tatap Muka di Penfui Timur, Sabtu (20/1/2024).

Pantauan media di lapangan, dalam kampanye tatap muka tersebut dihadiri  warga masyarakat Oebelo,Tanah Merah, Tua Pukan, Penfui Timur, Tarus, dan Noelbaki.

Juga turut hadir Calon Anggota DPRD Provinsi NTT, Melsy Juliana Bunga, S.Pt, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kupang, Desi Ballo Foeh. Panwascam, pihak Kepolisian, dan juga dihadiri Raja Viqueque Timor Leste (Tiles), Alfonso Henriques Costa Soares Pinto Lafaek.

Kornelis Tanggu Bore, SH  dalam orasi politiknya mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas, sehingga tidak salah menetukan pilihannya pada hari pencoblosan tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

Kornelis menjelaskan, Desa Penfui Timur merupakan pemilih terbesar di Kabupaten Kupang dengan jumlah pemilihnya lebih kurang 7.000 (Tujuh Ribu ) pemilih. Tapi, sangat disayangkan selama Indonesia merdeka sampai sekarang ini belum ada satupun dari Desa Penfui Timur yang duduk di DPRD Kabupaten Kupang.

“Ini yang menantang saya, untuk kita berjuang bersama meloloskan putra/putri  terbaik dari Desa Penfui Timur masuk ke DPRD Kabupaten Kupang. Kenapa jalan di desa kita belum semuanya mulus, itu karena kita dari Desa Penfui Timur belum ada yang duduk di DPRD Kabupaten Kupang. Ini yang perlu kita renungkan baik-baik.Percuma itu namanya musyawarah dusun (Musdus), musyawarah desa (Musdes), dan musyawarah kecamatan (Muscam) kalau tidak ada orang yang duduk di DPRD Kabupaten Kupang,” ujar Kornelis.

Lebih lanjut, Kornelis menjelaskan bahwa fungsi utama DPRD ada tiga, yaitu: fungsi anggaran, fungsi legislasi, dan fungsi pengawasan. Di dalam fungsi pengawasan, DPRD mengawasi seluruh program-program pemerintah yang tertuang dalam APBD, baik APBD II maupun APBD I.

“Ingat Bapa Mama ada 3 (Tiga) sumber pembiayaannya yaitu: APBN, APBD 1, dan APBD II. Jalan-jalan di tingkat desa dibiayai oleh APBDes, jalan-jalan kabupaten dibiayai oleh APBD II. Jalan-jalan provinsi dibiayai oleh APBD 1 dan jalan-jalan negara dibiayai oleh APBN. Kalau kita tidak punya calon dari Desa Penfui Timur yang duduk di DPRD maka harapan kita melalui Musdus, Musdes, dan Muscam sia-sia. Ingat, sekarang musimnya beli suara, beli harga diri. Dia datang kasih uang dengan janji-janji manis lalu membujuk masyarakat untuk coblos dia tanggal 14 Februari 2024, itu semua omong kosong,” tegas Kornelis.

“Apalagi menjelang hari H pencoblosan banyak tuyul-tuyul bergentangan  jam 04.00 dini hari. Hati-hati, tuyul-tuyul itu datang menggoda kita dengan uang Rp10.000, uang Rp50.000, dan uang Rp100.000. Akhirnya, kita lupa dengan komitmen kita dengan baju merah untuk masuk di dalam TPS dan mendukung PDI Perjuangan termasuk Calon DPRD-nya,” tandas Kornelis.

Ia mengatakan, kalau Bapa Mama terima silahkan, tapi satu catatan yang perlu digaris bawahi jangan pernah caci maki jika selama dia menjadi DPRD tidak pernah turun reses atau tidak pernah berkunjung ke basisnya karena dia sudah membeli suara Bapa Mama.

“Bagi kami PDI Perjuangan, siap mengawal  aspirasi masyarakat dan Desa Penfui Timur layak dimekar untuk menjadi dua desa nanti. Apakah Desa Kaniti/ Desa Oetalu dan Desa Penfui Timur. Tujuan kita mekar, untuk mendekatkan pelayanan dan mempercepat proses pembangunan, membuka lowongan kerja bagi Bapa Ibu yang mau menjadi kepala desa, kaur, kepala dusun, dan ketua RT/RW,” paparnya.

Ia juga menyinggung program- programnya paket Ganjar Pranomo Calon Presiden (Capres)  dan Mahfud MD Calon Wakil Presiden (Cawapres) periode 2024-2029 yang berpihak kepada rakyat kecil seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) Sakti, dimana satu KTP untuk sejuta manfaat.

Kepada massa pendukung dan simpatisannya, ia mengibaratkan sebuah perjuangan itu seperti mau memetik buah Mangga yang manis di atas pohon.

“Kita butuh makan, tetapi karena jauh hanya air liur saja yang menetes. Karena itu, membutuhkan “kayu jolok” untuk mendapatkan buah Mangga  yang manis tadi,” terang Kornelis.

Konkritnya, jelas Kornelis, ada anggaran tetapi tidak ada yang memperjuangkan anggaran itu untuk turun ke bawah.

“Untuk itu, kita perlu ada anggota DPRD, baik di kabupaten, provinsi, maupun pusat, sehingga anggaran yang ada itu bisa dirasakan oleh masyarakat dalam bentuk pembangunan berupa infrastruktur jalan, air bersih, sanitasi lingkungan, pendidikan, dan sebagainya,” urainya.

Kornelis juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang hadir dari Oebelo, Tanah Merah, Tua Pukan, Penfui Timur, Tarus, dan Noelbaki.

“Saya hanya titip satu, jaga hati untuk tanggal 14 Februari 2024. Libatkan Tuhan menjelang hari H pencoblosan supaya yang anda ikrarkan bersama kita hari ini, Sabtu, 20 Januari 2024 bisa kita pegang teguh sampai tanggal 14 Februari 2024,” pesan Kornelis.

Menurutnya,  massa yang hadir hari itu, bagi dia, sangat luar biasa  yang walaupun cuacanya panas, tetapi masyarakat tetap bertahan menungggu sampai malam atau sampai acara selesai.

“Kehadiran Bapa Mama hari ini, Sabtu, 20 Januari 2024 sangat menentukan masa depan bangsa dan daerah melalui suaranya di TPS hanya satu menit untuk lima tahun ke depan. Satu menit itu sangat menentukan lima tahun ke depan nasip bangsa dan daerah kita tercinta. Jika kami didukung oleh masyarakat untuk duduk di lembaga legislatif, salah satu yang kami perjuangkan adalah merubah wajah Desa Penfui Timur. Kami akan bergandengan tangan dengan Pemerintah Desa Penfui Timur untuk merubah wajah Penfui Timur sebagai barometer wajah Kabupaten Kupang, dimana infrastrukturnya harus dibenahi, jalan-jalan harus diaspal karena Desa Penfui Timur ini berbatasan langsung dengan Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT,” tukas Kornelis.

“Komitmen kami, Jika kami dipercayakan oleh masyarakat duduk dilembaga dewan nanti, akan mengkawal musyawarah dusun, musyawarah desa, musyawarah kecamatan, samapai ke kabupaten. Jadi, kami tidak akan melepaskan Musdus, Musdes, dan Muscam itu, terutama infrastruktur jalan, air bersih, pendidikan, kesehatan dan lain-lain,” janjinya.

Sementara itu, Raja Viquegue, Timor Leste, Alfonso Henriques Costa Soares  Pinto Lafaek menurutnya ada keseriusan dari kedua Caleg tersebut, yakni Kornelis tanggu Bore dan Melsy Juliana Bunga untuk berjuang bersama rakyat membawa perubahan jika mereka dipercayakan duduk di dewan nanti.

“Saya melihat wajah Bapak Kornelis Tanggu Bore dan Ibu Melsy Juliana Bunga ada keseriusan untuk melaksanakan amanat masyarakat kepada mereka berdua. Saya sudah tua dan berpengalaman melihat orang, dan di wajah kedua caleg itu ada keseriusan untuk berjuang bersama rakyat dan mewujudkan apa yang masyarakat harapkan.  Pengapdian mereka kepada masyarakat tidak perlu diragukan lagi, maka saya menjatuhkan pilihan saya kepada dua caleg ini,” ujar warga yang berdomisili  di Tanah Merah, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

“Harapan saya, bisa memanusiakan manusia yang ada di Kabupaten Kupang, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) ke depan termasuk kami warga baru yang berdomisili di Kabupaten Kupang. Memanusiakan manusia itu maknanya luas termasuk semua aspek kehidupan manusia yang perlu diperhatikan nanti. Wakil-wakil kami yang nanti duduk di parlemen, baik di kabupaten, provinsi  maupun pusat harus mengapdi secara total kepada masyarakat,” pesan salah satu pejuang integrasi Timor Timur itu.

Pada tempat yang sama, Melsy Juliana Bunga, S.Pt, Calon Anggota DPRD Provinsi NTT, Nomor Urut 4, dari Dapil II NTT meliputi  Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Sabu Raijua juga mengajak kepada masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas.

“Kami mengajarkan kepada masyarakat untuk bagaimana menjadi pemilih yang cerdas. Cukup sudah kita dibodoh-bodohi dengan iming-iming janji segala macam atau dengan membayar suara dengan uang itu, terakhir yang masyarakat rasakan nanti  hanya kekecewaan saja. Karena anggota DPRD yang terpilih seperti itu kalau sudah jadi langsung hilang.nnati mau Pemilu seperti sekarang ini baru mereka muncul lagi dengan janji-janji yang sama. Jadi, di sini, kami mengajak masyarakat kalau bisa menjadi pemilih yang cerdas. Cukup sudah kita hidup di gelap, dan marilah masuk kedalam terang supaya kita bisa merub ah wajah daerah kita dari yang kurang bagus menjadi lebih baik,” pesan Melsy  yang juga Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kupang itu.

Dia menyebutkan, Desa Penfui  Timur pemilihnya  hampir 7.000  (Tujuh Ribu) orang  dan bisa mendapat 2 kursi di DPRD Kabupaten Kupang.  Tapi, sudah begini lama belum ada satupun  DPRD dari Desa Penfui Timur.

“Karena itu, kami meminta komitmen dari orangtua di sini.  Coba satukan hati sehingga suara sebesar ini bulat memilih salah satu putra Penfui Timur terbaik, apa lagi dari partai besar seperti kami di PDI Perjuangan ini.Kami adalah Partai pemenang Pemilu dua  periode di Indonesia ini. Kami berharap, materi yang disampaikan berupa pembelajaran politik kepada masyarakat kalau bisa jangan hanya konsen pada Caleg Kabupaten Kupangsaja, tetapi Caleg Provinsi dan Pusat,” pintanya.

“Mudah-mudahan, apa yang sudah kami sampaikan kepada masyarakat bisa dipahami dan menjadi pemilih yang cerdas. Jika Tuhan mengizinkan kami duduk di dewan lewat suara-suara Bapa Mama, sehingga apa yang menjadi cita-cita kita bersama bisa terwujud,” harap Melsy. (TD)

error: Konten dilindungi!