Ini Penjelasan Kadis Pertanian Soal Brand Beras Nona Malaka dan Forelakateu

BETUN, RANAKANEWS.com – Kabupaten Malaka punya potensi pertanian yang besar, dan potensi itu di pahami dengan benar oleh Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH., MH yang kemudian melalui kajian yang mendalam, di tuangkan dalam salh satu Visi dan Misi SAKTI yakni swasembada pangan.

Demikian disampaikan kapala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, drh.Januaria Maria Seran saat di temui RANAKANEWS di ruangannya, Selasa, (3/10/2023)

Kadis Pertanian menjelaskan, secara potensi, Malaka ini punya potensi untuk komoditi padi, kacang dan jagung, shorgum, tembakau, cabe dan tomat serta bawang merah. Sesuai dengan visi misi Bapak Bupati Malaka, sampai hari ini 2 (dua) komoditi yakni Padi dan Kacang hijau yang fokus untuk di dorong, karena potensi itu ada di Malaka dan memang setiap tahun petani kita di Malaka ini menghasilkan dua komoditi ini dengan jumlah yang cukup besar.

Saat ditanya soal intervensi pemerintah terhadap kelompok tani di Malaka?

Januaria Maria Seran mengatakan, Pemerintah mengintervensi para petani dengan memberikan bantuan benih, pupuk, obat-obatan serta pendampingan utuh dari para penyuluh lapangan, sehingga komoditi yang di kembangkan dalam hal ini Padi Sawah dan Kacang hijau bisa menhasilkan produksi yang baik dan dengan tingkat produktivitas yang tinggi sehingga ketersediaan Gabah untuk beras Brand Nona Malaka dan Kacang hijau untuk Brand Fore Lakateu bisa terjamin produksi dan ketersediaanya.

Gabah yang di hasilkan oleh Masyarakat kemudian di beli oleh offtaker dengan harga Rp. 5.500 per kilo pada Musim Tanam 1 2022-2023. Ini adalah harga gabah tertinggi sepanjang sejarah yang di jual oleh petani, dimana sebelumnya Gabah para petani hanya di jual di kisaran harga Rp. 3000-4500 per kilogramnya, ucapnya menambahkan.

Kadis pertanian melanjutkan, Luas Lahan yang di intervensi dengan bantuan pada MT 1 2022-2023 dari komoditi Padi sawah sebesar 3.500 Ha dengan Jumlah Poktan sebanyak 291 Poktan yang tersebar di 6 Kecamatan yakni Kecamatan Weliman ( 83 Kelompok Tani), Kecamatan Malaka Tengah (104 Kelompok tani), Kecamatan Malaka Barat (48 Kelompok tani), Kecamatan Kobalima ( 29 Kelompok Tani), Kecamatan Laenmanen ( 18 Kelompok Tani) dan Kecamatan Io Kufeu ( 9 Kelompok Tani).

Disampaikan terkait berapa banyak gabah yang diperoleh dari petani yang tersebar 291 poktan dan berapa banyak beras yang diproduksi jadi beras Nona Malaka, untuk musim tanam 1, kita memperoleh gabah sebanyak 196.464 kg dan di beli dengan harga Rp. 5.500 per kilo Gabah Kering Giling. Sehingga untuk 291 Poktan ini ada sejumlah Rp. 1.080.563.000 uang yang di nikmati oleh petani Malaka pada musim tanam 1 2022/2023 kemarin.

Petani yang di intervensi dengan bantuan pemerintah ini juga gabahnya hanya di jual 50% saja ke offtaker, sisanya untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi petani itu sendiri, ungkapnya

Bicara tentang branding artinya bicara citarasa, sehingga Dinas Pertanian selain memberikan bantuan benih, pupuk dan obat-obatan serta pendampingan untuk memastikan bahwa gabah yang di take off oleh offtaker harus benar-benar gabah dari Varietes Ciherang, yang merupakan varietas yang sudah di cantumkan dalam merek dagang yang dikeluarkan oleh Kementrian Hukum dan HAM, Jelas Januaria

Disampaikan lebih rinci, terkait luas lahan pengolahan beras Nona Malaka

Untuk musim tanam Oktober -Maret 2022/2023 pada MT 1 luasan yang di intervensi sebesar 3,500 Ha. Dengan target produktivitas 6,5 Ton/Ha , maka dihasilkan kurang lebih 22.750 Kg Gabah Kering Giling (GKG). Musim Tanam April-September 2023 MT II luasan yang di intervensi kurang lebih 950 Ha dengan prduktivitas 6 ton/Ha maka akn dihasilkan kurang lebih 5.700 kg GKG
Sehingga total produksi Gabah Tahun 2023 yang bersal dari Intervensi Pemerintah kurang lebih 28.450 GKG.

Data ini belum termasuk luasan tanam yang swadaya dari masyarakat sendiri. Sehingga estimasi ketersediaan beras HANYA dari bantuan pemerintah kurang lebih 18.777 KG Beras.

kapala Dinas Pertanian Malaka, drh. Januaria Maria Seran, saat ditemui wartawan RANAKANEWS. di ruang kerjanya, Selasa (3/10/2023)

Kebutuhan konsumsi beras masyarakat Malaka dengan Jumlah Jiwa kurang lebih 192.363 Jiwa, sebesar 114,6 per prg per tahun , Maka untuk 1 tahun kurang lebih lebih membutuhkan 22.044 kg beras. Dari hasil produksi Padi yang di intervensi pemerintah saja maka terbaca sudah hampir mencukupi kebutuhan konsumsi beras untuk penduduk Kabupaten Malaka (minus kurang lebih 3.268 kg beras) yang bisa di suplai dari petani swadaya yang menanam tanpa bantuan dari pemeritah baik pada MT 1 maupun MT 2. Dan pola makan masyarakat Malaka tidak hanya dari beras saja, tapi juga dari komoditi lain sepeti jagung, Ubi, Pisang, Shorgum dan kacang-kacangan, maka konsep swasembada pangan tercapai, Tutur sosok perempuan yang memiliki banyak terobosan untuk kemajuan sektor pertanian malaka.

Dilanjutkannya, petani sangat senang karna harga gabah yang sebelumnya di ijon dengan 3.500 dibeli offtaker dengan harga 5.500, jadi bagaimana kita katakan gagal?, tanyanya.

Untuk diketahui, tambah Januaria, harga itu ekspresi hukum permintaan dan penawaran sesuai mekanisme pasar.

Drh. Januaria Maria Seran mengatakan, sampai dengan tgl 11 Septeber 2011 sudah di produksi Beras Nona Malaka dari Gabah 196.466 Kg tersebut sebanyak 36.100 Kg Beras Nona Malaka dan sudah beredar di Pasar oleh Offtaker Pak Nardi. Di pasaran ada, silakan dicek, itu beras Medium, dengan harga 13.500/kg.

Lalu, bagaimana dengan brand forelakateu?

Kadis Pertanian Malaka membeberkan , secara potensi memang kita mampu menghasilkan kualitas kacang hijau yang baik, yang bisa ditanam dan dihasilkan oleh masyarakat. Dan kita pilih benih yang unggul yaitu varietas Vima 3, alasan memilih Varietas Vima 3 karena pertama Varietas ini tahan hujan.

kita tahu sendiri, lanjut Januaria, pada saat musim tanam di bulan April – Mei itu kadang-kadang ada hujan, petani harus berhitung supaya kalau di tanam jangan ketemu hujan tetapi varietas ini tahan hujan. Jadi mau hujan badai sekalipun dia tetap akan berbunga dan tetap menghasilkan buah.

proses pertumbuhan vegetatifnya itu berlangsung dengan baik. Selain itu, Varietas Vima 3 ini juga produktivitasnya cukup tinggi. Jelasnya, hasil ubinan produktivitasnya kurang lebih 0,6 sampai 0,9 ton per hektar artinya satu hektar kalau ditanam itu kurang lebih dia bisa dapat 700 sampai 900 kg, sebenarnya Vima 3 ini, produksinya bisa di 1-1,2 ton/Ha, dan sejauh berita ini di rilis, masih akan terus dilakukan pemanenan sampai bulan oktober, sehingga produktivitasya masih bisa bertambah.

Dan keunggulan varietas Vima 3 ini bisa ditanam 3 sampai 4 kali karena ini varietas Vima 3 ini adalah kelas Benih. Dan keunggulan lainnya adalah ketersediaan benih di Kabupaten Malaka untuk 3-4 tahun mendatang cukup tersedia di petani, sehingga petani tidak perlu menanam benih lokal kacang hijau yang produktivitasnya tidak terlalu bagus (kurang lebih 300-500 ton /ha)

Serta masa tanam yang hanya dalam kurun waktu dua bulan masa tanam (56 sampai 62 hari ) sudah bisa panen dari yang sebelumnya sampai 90 hari atau sekitar 3 bulan, tutup kadis pertanian kabupaten Malaka, drh. Januari Maria Seran. (YB/RN)

error: Konten dilindungi!