Bernadette Tersenyum, Abu Vulkanis Gunung Api Lewotobi Laki-Laki Berinya Hasil Padi

Ibu Bernadette Bala Puka, asal Desa Nurabelen sedang memetik Padi di kebunnya Waikula, antara Nobo-Nurabelen yang sebelumnya terancam gagal panen karena ditutupi abu vulkanis erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki: Foto (OLA/Ranakanews.com)
Ibu Bernadette Bala Puka, asal Desa Nurabelen sedang memetik Padi di kebunnya Waikula, antara Nobo-Nurabelen yang sebelumnya terancam gagal panen karena ditutupi abu vulkanis erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki: Foto (OLA/Ranakanews.com)

LARANTUKA,RANAKANEWS.com –
Senyum sumringah terpancar jelas dari wajah Ibu Bernadette Bala Puka, Janda 3 anak asal Desa Nurabelen Kecamatan Ile Bura Kabupaten Flores Timur, kendati terik matahari terus menyengatnya dan peluh keringat pun terus mengalir hingga ke ujung jarinya, ketika sedang memetik Padi  di kebun miliknya yang terletak persis di Waikula, antara Desa Nobo-Desa Nurabelen, jalur zona merah, langsung dibawah kaki Gunung Api Lewotobi Laki-Laki dan Perempuan.

Walau awalnya Padi Jagung terancam gagal panen, karena daunnya layu kuning akibat ditutupi abu vulkanis saat erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki sejak Sabtu, 23 Desember 2023, ternyata membawa hasil limpah saat mulai dipanen pekan kemarin.

Bahkan sebelumnya, Ibu Bernadette Puka sendiri merasa pesimis dan bakal gagal panen.

Pasalnya, kebun miliknya yang berukuran tak lebih dari seperempat hektar itu, ditutupi abu vulkanis tebal dan daun tanaman Padi maupun Jagung sudah mulai kuning layu.

Apalagi, selama erupsi hampir 2 bulan, dirinya juga mengungsi dan tidak pernah datang lihat hingga bersihkan rumput.

“Saya benar-benar senang dan merasa sangat bersyukur kepada Tuhan dengan hasil kebun ini.

Sebab, guguran abu vulkanis setiap hari saat erupsi berlangsung, ternyata membawa berkah kesuburan tanah, dan membuat tanaman Padi, Jagung dan Kacang Hijau, di kebun ini tumbuh subur dan berhasil dipanen,”ujar Bernadette Puka, saat ditemui Wartawan di kebun miliknya, Kamis (18/4/2024) siang, ketika sedang memanen Padi seorang diri.

Wajahnya tampak berseri penuh senyum meski diterpa terik matahari siang.

Sementara tangannya terus menarik batang-batang Padi di sekelilingnya untuk dipanen.

Kebun padi, jagung, kacang hijau milik Ibu Bernadette Bala Puka di Waikula, antara Desa Nobo-Desa Nurabelen Kecamatan Ile Bura yang tampak subur disirami Abu Vulkanis Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, sebelum dipanen pekan kemarin: Foto (OLA/Ranakanews.com)

Ia mengaku bangga dengan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki yang telah memberinya rezeki abu yang menyuburkan tanaman dan membawa hasil panen yang baik.

“Sudah 4 karung yang dihasilkan sejak mulai dipanen seminggu.

Sedikit-sedikit juga baik Pak, yang penting ada hasil buat makan.

Maklum, ini kebun janda 3 orang anak, sehingga tidak terlalu besar juga luasnya.

Saya panen sendiri. Habis mau harap siapa yang bantu.

Tapi, ini hasilnya luar biasa sebagai berkah dari erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki,”tukasnya lebih jauh.

Dirinya tak menyangka kalau abu vulkanis mengubah tanaman menjadi lebih subur.

“Memang, awalnya Saya pikir tanaman semua akan mati karena terkena abu belerang panas dan daunnya sempat layu hingga kuning semua.

Namun, setelah itu hujan terus dan membuatnya jadi subur seperti hasil panen hari ini,”timpalnya, lagi.

Selain kebun milik Ibu Bernadette Puka, beberapa kebun di sepanjang jalan Trans Nobo-Wutun, di areal Nurabelen-Riangkaha, Lewotobi-Lewouran juga punya hasil lumayan baik.

Tanaman Padi, Jagung dan Kacang Hijau yang sebelumnya terancam gagal panen karena ditutupi abu belerang, berubah dan membawa hasil panen yang baik.

“Iyah, hasil panen lumayan baik, meskipun awalnya saat tanaman baru tumbuh 2-3 Minggu langsung diserbu abu belerang dan terancam mati.

Cukup untuk makan setahun juga sudah bisa,”ujar Bapa Puka, salah seorang petani Nurabelen, saat disambangi di kebun miliknya di areal Nurabelen-Riangkaha, belum lama ini. (OLA)

error: Konten dilindungi!
Exit mobile version