PAPPRI NTT Menggelar Festival Dalam Rangka Sambut Natal dan Tahun Baru

KUPANG, RANAKANEWS.com- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke- 64 Nusa Tenggara Timur (NTT) serta menyongsong Suka Cita Natal 25 Desember 2022, Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu  dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) NTT menggelar Festival Seni yang dilaksanakan di Lippo Plaza Kupang pada Jumat (17/12/2022).

“Peserta kami ambil dari usia sekolah dasar sampai perguruan tinggi bahkan masyarakat umum. Kami libatkan dalam 3 event yaitu petik sasando, fashionshow khusus pakian etnis NTT dan lomba nyanyi lagu-lagu Natal. Karena memang berhubungan dengan Natal. Lalu yang diperebutkan piala, kemudian kami menyiapkan bonus untuk pembinaan. Jadi lomba kami ini sebenarnya tidak saja mencari juara 1-6, tetapi kami sementara mencari, kemudian kami mendampingi dan membina,” ungkap Ketua DPD PAPPRI  NTT, Adriana Buna Gala, SE didampingi Ketua Panitia Ria Toto kepada wartawan disela-sela kegiatan, Jumat (16/12).

Menurutnya PAPPRI mesti menjadi rumah yang nyaman yang tidak saja berkiprah untuk bagaimana seni ini maju, tetapi mencari, mendapatkan, membina dan mendampingi semua bintang-bintang muda NTT baik dari usia anak sampai dengan masyarakat umum sehingga ada regenerasi yang kita siapkan untuk meneruskan apa yang sudah ditorehkan oleh Andmes Kamaleng, Marion Jola, Mario Klau, Rambu Piras, Dian Sorowea, Betran Peto, Inggrid  dan yang lain, itu menjadi tujuan kami PAPPRI mesti meyakinkan keseniman NTT bahwa bersama-sama PAPPRI mari kita membangun satu sistem yang bisa menjadikan seni ini  menjadi pegangan hidup kita, bahwa sekarang kita tidak bisa menutup mata dengan menyanyi, dengan seni, kita bisa hidup asalkan kita manage itu dengan baik,” kata Akki sapaan akrabnya.

“Kegiatan festival seni ini juga sekaligus menjadi momentum eksistensi organisasi PAPPRI dalam mengidupkan roda organisasi sekaligus memaknai wadah organisasi PAPPRI bagi segenap anggotanya dan mensosialisasikan organisasi PAPPRI bagi masyarakat dan generasi muda, sehingga ada pemahaman dan pengenalan akan organisasi seniman ini. Hal ini sejalan dengan tujuan dilakukan kegiatan festival seni yaitu Mewujudkan kerinduan menjadikan wadah PAPPRI NTT menjadi rumah yang memberi arti bagi seniman agar mereka dapat berkarya, Berekspresi serta berprestasi melalui bakat dan talenta yang Tuhan anugerahkan.

“PAPPRI ini kurang lebih 25 tahun sudah ada di NTT. Dalam kepemimpinan, kurang lebih 5 periode, saya orang ke-5 yang memimpin. Memang ini pergumulan yang sangat panjang, karena  25 tahun, baru pertama event yang sebesar ini. Diakuinya  kerja keras  dari semua pemerhati seni  sehingga kegiatan ini berlangsung. Dan yang kedua, DPD sangat berantusias untuk tetap menjaga kekokohan PAPPRI ini, sehingga dengan keterbatasan tetap melangsungkan event yang bertabat ini,” jelas Adriana Gala.

Sementara Ketua Panitia, Ria Toto menyebut jumlah peserta  160 peserta. “Satu kegiatan lagi yang akan kami laksanakan yakni kita berkunjung  ke senior-senior yang yang sudah lansia. Yang mana waktu seroja kami lakukan, dan juga besok akan  kami lakukan,” tambah Ria.

Terkait program untuk Tahun mendatang sambung Akki, “Untuk tahun 2023, yang Pertama kita pertahankan lomba ini terkhusus  untuk pakaian etnis, ini tetap kita jaga, dan yang tidak kalah penting adalah kita menjaga eksitensi sasando. Karena kalau bukan kita siapa yang akan menjaga. Petik Sasando oke lah mungkin kali ini peserta nya masih sedikit, kita akan terus  menggali sampai dengan posisinya seperti penyanyi –penyanyi solo yang luar biasa ini dengan jumlah yang sangat banyak,” terang Kasi Pelayanan Masyarakat Lurah Maulafa Kota Kupang.

“Harapannya bahwa ada regenerasi penyanyi dari kami yang sudah rambut putih ke adik- adik milenial, orang –orang muda milenial,  bahkan diusia anak. Kita jangan salah bahwa usia anak di NTT mereka punya talenta yang sangat  luar biasa. Mereka juga sebenarnya tidak kalah dengan semua penyanyi yang ada di nasional. Kita baru merangkak. Kita percaya bahwa tahun- tahun ke depan, tidak saja hanya beberapa orang  yang sudah disebutkan tadi tetapi  lebih banyak lagi, mimpi kami ya harus ke internasional,” ungkapnya sambil tersenyum dengan optimis.

“Kami berharap  2023 ke depan pemerintah jangan tutup mata. Seperti apa yang disampaikan Pak Asisten Administrasi Umum Setda Kota Kupang, Yanuar Dally tadi bahwa sudah waktunya pemerintah menggandeng semua stakeholder yang ada, termasuk kesenian untuk membangun NTT. Siapapun ketua DPDnya kami akan tetap dorong untuk festival, atau lomba atau kegiatan positif apa saja yang membangun talenta anak-anak se NTT kita pasti dukung,” pungkasnya.

Organisasi PAPPRI membuka diri untuk bermitra guna mengekpresikan berbagai talenta dan bakat yang dapat menjadikan sebagi sumber penghasilan.

Menyelenggarakan berbagai upaya untuk mencari, membina dan mendampingi bintang-bintang muda NTT menuju panggung nasional dan internasional di berbagai bidang seni.

Hal ini  terbukti sampai dengan batas waktu penutupan penerimaan pendaftaran peserta, masih banyak warga masyarakat yang meminta kebijakan waktu dari panitia untuk masih bisa menerima peserta yang mendaftar dan total peserta yang telah mendaftar dalam kegiatan festival seni DPD PAPPRI NTT Tahun 2022 sebanyak 160 peserta.

Salah satu program kerja DPD PAPPRI NTT Tahun 2022 adalah mengupayakan berbagai aktivitas seni bagi seniman guna memberi dampak positif dalam kehidupan masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi kepentingan seniman dengan bersinergi bersama dengan berbagai pihak yang merupakan komponen yang saling terpaut dengan ragam kesenian di NTT.

Kegiatan festival seni ini juga sekaligus menjadi momentum eksistensi organisasi PAPPRI dalam mengidupkan roda organisasi sekaligus memaknai wadah organisasi PAPPRI bagi segenap anggotanya dan mensosialisasikan organisasi PAPPRI bagi masyarakat dan generasi muda, sehingga ada pemahaman dan pengenalan akan organisasi seniman ini. Hal ini sejalan dengan tujuan dilakukan kegiatan festival seni yaitu

“Mewujudkan kerinduan menjadikan wadah PAPPRI NTT menjadi rumah yang memberi arti bagi seniman agar mereka dapat berkarya, Berekspresi serta berprestasi melalui bakat dan talenta yang Tuhan anugerahkan, Organisasi PAPPRI membuka diri untuk bermitra guna mengekpresikan berbagai talenta dan bakat yang dapat menjadikan sebagi sumber penghasilan, Menyelenggarakan berbagai upaya untuk mencari, membina dan mendampingi bintang –bintang muda NTTmenuju panggung nasional dan internasional di berbagai bidang seni.

Sementara Tim Juri fashion, Erwin Yuan didampingi  Erna Kalla, dan Roy Bulan, “Menjadi juri untuk mengambil nilai dalam segi  fashionshow makeup sama kreativitas. Jadi kami bertiga diundang DPD PAPPRI  di festival ini  sebagai juri. untuk mengangkat budaya jelas pada intinya budaya busana adat itu sendiri. Jadi disana itu harus asli ditampilkan agar bertujuan untuk generasi muda lebih mencintai sejarah dan budaya tenun NTT itu sendiri,” terang Erwin.

Harapannya agar generasi muda lebih mencintai budaya dan adat warisan budaya, jadi lebih mengutamakan supaya mereka lebih mencintai budaya itu sendiri.

Untuk juri vocal sebut Erwin, ada Live Napu, Nikson Tella, dan Elias Djoka. Sedangkan Juri Sasando, Resky Hauteas, Lewi Pingga, dan Jitron Pah.

Salah seorang peserta; Petik Sasando, Tesa Bonita Ndolu, Siswi SMA Kristen Citra Bangsa Mandiri mengaku senang bisa mengikuti lomba.

Bonita sapaan akrabnya mengungkapkan perasaan “jujur deg deg kan karena ini bawa nama sekolah ya bukan cuman nama sendiri jadi kalau misalkan penampilannya kurang maksimal, diri saya bakal lumayan kecewa  dengan diri saya sendiri. Pendaftaran pribadi cuman memang mewakili sekolah. Harapannya dapat menampilkan yang paling baik,” tutur Bonita.

Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Semi Ndolu dan Naomi Koro Doko ini mengatakan terkait persiapannya selama satu bulan. Lagu Kasih Putih (petik Sasando,red) Cipt Glen Fredly.

“Harapannya semoga PAPPRI NTT tambah suskes dan bisa lebih terkenal lagi supaya bisa membawa putra putri NTT ke kancah nasional,” ungkap Siswa Kelas XI Jurusan IPA itu. (TD)

error: Konten dilindungi!
Exit mobile version