RUTENG,RANAKANEWS.com-Hama Belalang Kembara (Locusta Migratoria) kembali menyerang kawasan persawahan Wae Cewo dan Wae Mose, Desa Kakor, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, sejak Jumat 19 Januari 2024 hingga saat ini. Hal diungkapkan oleh PLT. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Manggarai, Laurensius A. Laoth, SP.
Kepada media www.ranakanews.com, Rabu, 25 Januari 2024, Laurensius mengungkapkan, bahwa ancaman serangan hama belalang di Kawasan Lembor Selatan ini akan berdampak pada kawasan Pertanian Kabupaten Manggarai, khususnya di daerah perbatasan yakni di Desa Borik dan Satar Ruwuk, Kecamatan Satar Mese Barat.
“Ancaman serangan ini dikarenakan dua desa ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Lembor Selatan”tukasnya.
Dalam mengantisipasi serangan hama belalang ini, Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) melakukan sosialisasi kepada para petani di wilayah itu, yang dilangsungkan pada Selasa 24 Januari 2023 di Kantor Desa Borik, Kecamatan Satar Mese Barat.
“Setelah mendapat informasi adanya serangan hama belalang kembara, pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Manggarai Barat bersama Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Manggarai langsung mengambil sikap dengan melakukan sosialisasi dan mitigasi akan ancaman serangan ini” jelas Laurensius.
Turut hadir dalam kegiatan sosialisasi ini Camat Satar Mese Barat, Kepala Desa Borik, Kepala Desa Satar Ruwuk dan aparat desa, tokoh masyarakat dan ketua kelompok tani, Kabid Alsintan, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Se-Kecamatan Satar Mese Barat, para Babinsa dari Danramil Satar Mese dan Babinkamtib Kecamatan Satar Mese Barat.
Menurut dia, rapat tim terpadu ini juga dalam rangka pembentukan tim kerja pencegahan serangan hama belalang di Wilayah Kecamatan Satar Mese Barat, dimana salah satu tugas tim ini adalah melakukan pemantauan dan monitoring akan adanya serangan hama, serta akan melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Barat.
“Karena saat ini mereka sedang melakukan gerakan massal memberantas hama belalang di wilayahnya” ucapnya.
Sosialisasi dan Mitigasi Pencegahan ini dengan tujuan agar adanya kesiapsiagaan semua pihak untuk mencegah masuknya serangan hama belalang untuk 6 desa perbatasan wilayah Satar Mese Barat, yakni sepanjang pesisir pantai selatan dengan luas areal persawahan 1225 hektar sangat berpotensi menjadi ancaman serangan.
Informasi yang dihimpun media, bahwa hasil pemantauan DKPP Kabupaten Manggarai di lokasi perbatasan khususnya di lahan pertanian masyarakat di Borik dan Ntene Desa Satar Ruwuk, kondisi lahan persawahan petani mengalami kekeringan karena tidak pernah turun hujan, sehingga berpeluang akan penyebaran belalang.
Dan, lokasi persawahan para petani di daerah perbatasan telah disiagakan beberapa peralatan antara lain Hand Sprayer, Power Sprayer dan obat-obatan pembasmi serangga (Pestisida) dalam jumlah yang cukup, agar dapat segera dimanfaatkan jika terjadi serangan.
Pihak dinas pun telah berkoordinasi dengan Balai Poteksi Tanaman Pangan Propvinsi NTT dan Direktur Perlindungan Tanaman kementrian Pertanian RI di Jakarta untuk penanganan jika terjadi serangan hama.
Terpisah, Camat Satar Mese Barat Anselmus, menghimbau kepada masyarakat dan tokoh adat agar melakukan proses ritual adat untuk menangkal serangan hama (Ritual Tolak Bala).
“Himbauan ini juga diserukan kepada seluruh tokoh adat di semua desa di wilayah Kecamatan Satar Mese Barat” tutup Anselmus.
Penulis : Bung Kons Hona