Dinas Pariwisata Kota Kupang Gelar Festival Sepe; Icon Kota Kupang

KUPANG, RANAKANEWS.com – Dinas Pariwisata Kota Kupang melaksanakan Festival Sepe tahun 2023, dengan Tema “B Pung Kupang, B Pung Sepe”.

Tujuan kegiatan Festival Sepe ini adalah mempromosikan Sepe sebagai icon Kota Kupang, dan menjadikan Kota Kupang sebagai daerah tujuan wisata, dan juga menjadikan festival Sepe sebagai event tetap Kota Kupang.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Josefina M.D.Getha, S.T.,M.M usai penyerahan hadiah kepada pemenang Lomba Modern Etnik Dance Anak Remaja di Tamam Nostalgia, Kupang, NTT pada Sabtu (25/11/2023) malam.

“Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini, yakni Lomba Fashion Show Anak Remaja, Lomba Modern Etnic Dance Anak Remaja, Lokal Expo melibatkan UMKM sekitar 30 UMKM dari  sub sektor Kuliner, Tenun ikat, Souvenir, Kriya dan sebagainya. Juga ada space untuk Komunitas Mural dan Live Musik dan Tari Massal,” sebut Evi sapaan akrabnya.

Pesertanya anak-anak usia remaja, para pelaku ekonomi kreatif, pelaku seni dan budaya Kota Kupang dengan harapan “Festival Sepe dilaksanakan berkelanjutan setiap tahun sebagai event tetap Kota Kupang,” pungkas Ketua Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Pengurus Daerah (DPD) NTT.

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, dr.Ari Wijaya.

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, dr.Ari Wijaya dalam kata sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pariwisata Kota Kupang dan jajarannya yang sudah 2 hari ini melaksanakan kegiatan Festival ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikannya kepada Ketua Komisi II DPRD Kota Kupang Diana Bire, Asisten 2 Setda Kota Kupang Ignasius R.Lega,SH, Kepala Dinas Kominfo Kota Kupang Ariantje M.Baun, SE.,M.Si, para Pimpinan Perangkat Daerah Tingkat Kota Kupang, Wakapolsek Kelapa Lima, mewakil Danrem 161/ WS, para Sponsor General Manager Hotel Kristal Kupang Lexi Manafe.

Ucapan proficiat kepada peserta lomba. “Proficiat untuk bagi yang juara. Bagi yang belum juara itu hanya tertunda. Pasti kita akan ketemu lagi tahun depan di Festival Sepe yang sama. Jadi kalau Festival Sepe itu pasti dilaksanakan pada saat bunga sepe sudah mengembang  dan berbunga. Oleh karena itu di tahun depan kita harapkan bisa lebih meriah lagi, kegiatannya bisa lebih perluas lagi, dan peserta  pun akan semakin banyak. Sekali lagi terima kasih untuk semua yang terlibat pada acara dua hari ini,” tutup dr. Ari.

Siswi SMA Katolik Giovani Kupang pose bersama usai mengikuti Lomba Dance (GDT).

Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh salah satu peserta juara 1 Lomba Dance, Monique Sharena Abbygail  Ralph didampingi Gissela Rostedo Lay, Patricia Angelica Marlens Mukin, Kayla Hildarina Bire dan Arinbeth  Natalie Manage, siswa SMA Katolik Giovani Kupang.

“Terima kasih kepada Pemerintah Kota Kupang dalam hal ini Dinas Pariwisata Kota Kupang yang menyelenggarakan kegiatan festival ini,” ujarnya.

Terkait persiapan, kata Sharen, dalam satu minggu itu kami rutin latihan. Dan Puji Tuhan malam ini kami memperoleh juara satu. Ini semua berkat dukungan Ibu Guru Pendamping, Romo Kepala Sekolah, Guru-Guru, Orang tua, dan Kaka pelatih,” ungkap Sharen sapaan akrabnya.

Sharen mengaku senang dan banggga. “Kami sangat terharu dan bangga atas semua ini karena tidak menyangka bisa mendapat juara satu. Terima Kasih banyak atas penghargaan yang kami terima malam ini  berupa piagam, uang tunai dan voucher menginap di Hotel Kristal Kupang. Dengan harapan kegiatan lomba seperti ini jangan hanya sampai disini namun berharap setiap tahunnya dibuat dan melibatkan banyak sekolah di Kota Kupang,” ungkap Sharen, penuh bangga.

Terkait dengan warna kostum, tambah Sharen, “Kami memilih warna Orange karena sesuai warna Bunga Sepe,” tutup Sharen, tersenyum bangga.

Sementara itu Guru Pendamping ektrakurikuler dari Modern Dance siswa SMA Katolik Giovani, Hannie Kurniawan mengaku senang dan sangat bangga.

“Terima kasih banyak kepada semua pihak yang sudah mendukung sehingga anak-anak bisa berprestasi seperti sekarang. Baik itu dukungan dari orang tua, Romo Kepala Sekolah, Bapak Ibu Guru, Pegawai, juga semua warga sekolah stakeholder yang sudah mendukung kami dalam melaksanakan kegiatan eskul setiap minggunya bahkan kami didukung oleh pelatih yang sangat baik dalam mendukung melatih anak-anak sehingga kami boleh dapat juara satu,” ungkap Hannie, bangga.

Hannie menuturkan bahwa dirinya sempat deg-degan karena tidak menyangka siswanya memperoleh juara 1 diiajang Festival Sepe ini. Saya melihat mereka profesional  dimana harus membagi waktu untuk mempersiapkan diri ujian pada Senin mendatang dan membagi waktu untuk latihan  ikut lomba Dance yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Kupang tahun 2023 ini.

Dirinya meminta kepada Pemerintah support kepada  sekolah-sekolah. “Kalau misalnya kita mau melestarikan budaya otomatis ada support dari Pemerintah bahwa bagaimana budaya ini bisa tumbuh di kalangan anak muda apalagi ini anak-anak  usia-usia yang dikatakan usia emas, mereka juga harus  kenal budaya seperti apa, mereka juga harus melestarikannya dalam bentuk yang lebih moderen lebih kepada pasangan mereka kita juga harus mengikuti zaman, keinginan mereka seperti apa, mungkin itu dikawinkan dengan budaya-budaya di NTT,” imbuh Hannie.

Terkait warna kostum yang mereka pakai, menurut Hannie, mereka memilih warna orange karena warna Orange itu merupakan warna khas dari Bunga Sepe modifikasi tenun Soe karena padu padan dimana Tenun Timor warnanya juga njereng, cantik, warna yang disukai anak-anak.

Salah satu penonton yang tak mau menyebutkan namanya  mengaku senang.  “Saya mengapresiasi kepada Dinas Pariwisata Kota Kupang yang menginisiasi kegiatan ini. Saya suka nonton perlombaan seperti ini, apalagi dibuat di Taman Nostalgia sangat bagus dan keren. Diharapkan setiap tahunnya dibuat seperti ini dan kalau bisa dibuat lebih meriah lagi,” pintanya. (TD)

error: Konten dilindungi!
Exit mobile version